KITA HIDUP DI ANTARA KATA

Kata demi kata disusun hingga dapat berbicara,
bekerja dan pulang lebih cepat
agar dapat bertemu keluarga.
Jeda, tempat paling tepat
untuk menuangkan
pembicaraan hangat.
Dan menyantap menu lezat
yang terlanjur dingin.

Kita keluarga yang hidup
di jantung puisi lama.
Menyusuri bahu jalan
dan bibir pantai sebatas bait
dan alinea saja. Kehidupan tidak salah.
Mungkin hanya perlu merubah
cara berfikir kita yang begitu-begitu saja.

Akan tiba suatu masa.
Kita duduk di suatu tempat
yang menyembunyikan dirinya
dari hiruk pikuk dunia nyata.
Sunyi dan jauh dari jangkauan suara manusia.
Tumpukan buku tua.
Foto-foto lama abadi
di halaman ingatan kita.

Kau sekali lagi berhasil
memaksaku mendengar
keluh kesah hari ini,
kemarin, dan kemarin lusa jika ada.
Hingga kau lupa
aku tertidur di bahumu
sejak lama.

Komentar

Postingan Populer